A.
PENDAHULUAN
A.
I .
Latar Belakang
Al-Quran
menaruh perhatian besar terhadap berakhirnya alam semesta dan penciptaanNya
supaya menjadi pengingat akan kebesaran Allah. Selain itu, tujuan lainnya
adalah sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berfikir bahwa al-Quran adalah
sumber intelektual dan spiritualitas Islam yang merupakan dasar dan sumber
inspirasi pandangan muslim, tidak saja untuk pengetahuan spiritualitas saja,
namun juga untuk semua pengetahuan, sehingga terjadi keterpaduan semua jenis
pengetahuan. Meskipu demikian al-Quran bukan kitab sains, tetapi al-Quran
memberikan prinsip-prinsip yang selalu dikaitkan dengan pengetahuan meetafisik
dan spiritual.
Diantara sekian
banyak masalah yang digambarkan al-Quran sejak masa awal Islam adalah kiamat.
Kiamat merupakan salah satu persoalan pokok bagi seorang muslim. Selain masuk
dalam wilayah aqidah, juga merupakan inti agama. Sedemikian pentingnya
persoalan kiamat, al-Quran seringkali merangkaikan penjelasan tentang Iman kepada Allah dan Iman pada hari kiamat. Dimana Dzat yang
mengetahui akan datangnya hari kiamat hanyalah Allah swt QS. Al-A’raff [7]:
187. Kiamat adalah merupakan peristiwa dahsyat, yang pada saat itu keadaan alam
baik dilangit dan dibumi akan terjadi kehancuran total dan hanya Allah sendiri
yang kekal.
Makalah ini
akan coba menjawab pertanyaan bagaimanakah kehancuran alam semesta(kiamat)
dalam al-Quran, dengan pertimbangan bahwa al-Quran sebagai wahyu harus selalu
ditafsirkan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pada saat ini. Dan kiamat merupakan
persoalan pokok bagi seorang muslim. Maka dipandang perlu melakukan kajian
tentang kiamat.
A.
II .
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah
teks al-Quran QS al-A’raff [7]: 187-188 beserta terjemah dan mufradatnya ?
2.
Bagaimana
sabab nuzul QS. Al-A’raff [7]: 187-188 dan bagaimanakah kolerasi ayat tersebut
dengan ayat/surat lain ?
3.
Bagaimanakah
penafsiran QS. Al-A’raff [7] : 187-188 ?
4.
Apa
hukum dan hikmah dari QS. Al-A’raff [7] : 187-188 ?
B. PEMBAHASAN
1.
Teks
Al-Qur’an Terjemah, dan Mufradat QS. Al A’raff [7] : 187-188
a.
Teks QS. Al
A’raff [7] : 187-188
يَسَۡٔلُونَكَ
عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرۡسَىٰهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّيۖ لَا
يُجَلِّيهَا لِوَقۡتِهَآ إِلَّا هُوَۚ ثَقُلَتۡ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ
لَا تَأۡتِيكُمۡ إِلَّا بَغۡتَةٗۗ يَسَۡٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنۡهَاۖ قُلۡ
إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ
١٨٧
قُل
لَّآ أَمۡلِكُ لِنَفۡسِي نَفۡعٗا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ وَلَوۡ
كُنتُ أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ لَٱسۡتَكۡثَرۡتُ مِنَ ٱلۡخَيۡرِ وَمَا مَسَّنِيَ ٱلسُّوٓءُۚ
إِنۡ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٞ وَبَشِيرٞ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ ١٨٨
b.
Terjemah Al
A’raff [7] : 187-188
187.
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?"
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi
Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain
Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di
bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba".
Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya.
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di
sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui"
188. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa
menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali
yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku
membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan.
Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi
orang-orang yang beriman"[1]
c.
Mufradat QS. Al
A’raff [7] : 187-188
ٱلسَّاعَةِ = as-sa’ah : bagian kecil tidak tertentu dari waktu
tentng menuurt ahli falak as-sa’ah berarti satu dari 24 bagian
selama-lamanya dalam sehari semalam, yang bisa ditrapkan dengan alat bernama
jam
أَيَّانَ = ayyana : kapan, sebuah kata untuk menanyakan sebuah
waktu
مُرۡسَىٰهَا = mursaha : dipancangkannya hari kiamat terjadi dan
ketepatannya
لِوَقۡتِهَآ = li waqtiha : fi waqtiha (tentang) waktu kiamat
بَغۡتَةٗۗ = bagtah : tiba-tiba tanpa diduga-duga dan di
tunggu-tunggu
حَفِيٌّ = haffiy : dari kata, ahfa fis su’al, dia merengek dalam
meminta
ٱلۡغَيۡبَ = al-ghaib ;
hakiki, yaitu perkara ghaib yang hanya diketahui hanya Allah semat. Dan idhafi,
perkara ghaib yang diketahui pula oleh sebagian mahluk Allah sedang yang lain
tidak
ٱلۡخَيۡرِ
= al khair : apa yang disukai manusia, baik berupa kemanfaatan materi
maupun maknawi
ٱلسُّوٓءُ = as-su’ : apa yang
tidak disukai manusia, karena mebahayakan mereka
2.
Sabab
Nuzul QS. Al A’raff [7] : 187-188
a. Sabab Nuzul Al A’raff [7] : 187
Ibnu Jarir dan lain-lain meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Hamal
bin Abi Qusyair dan Samuel bin Zaid berkata kepada Rasulallah, “ beritahu kami
kapan akan terjadi kiamat kalau engkau benar seorang Nabi sebagaiman kamu klaim,
sebab kami tahu kapan terjadinya! ” maka Allah menurunkan firman-Nya, “ mereka
menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat,...”
Ia
juga meriwayatkan Qataadah, ia berkata, “ orang Qurais mengatakan... (lalu ia
menyebutkan riwayat yang senada).”[2]
b.
Korelasi QS. Al A’raff [7] : 187-188 dengan ayat yang lain
·
Ayat
ini
يَسَۡٔلُونَكَ
عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرۡسَىٰهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّيۖ لَا
يُجَلِّيهَا لِوَقۡتِهَآ إِلَّا هُوَۚ ثَقُلَتۡ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ
لَا تَأۡتِيكُمۡ إِلَّا بَغۡتَةٗۗ يَسَۡٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنۡهَاۖ قُلۡ
إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ
١٨٧
قُل
لَّآ أَمۡلِكُ لِنَفۡسِي نَفۡعٗا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ وَلَوۡ
كُنتُ أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ لَٱسۡتَكۡثَرۡتُ مِنَ ٱلۡخَيۡرِ وَمَا مَسَّنِيَ ٱلسُّوٓءُۚ
إِنۡ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٞ وَبَشِيرٞ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ ١٨٨
Terjemah Al A’raff [7] : 187-188
187.
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?"
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi
Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain
Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di
bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba".
Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui"
188. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa
menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali
yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku
membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan.
Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi
orang-orang yang beriman"
·
Ayat lain
وَيَسَۡٔلُونَكَ
عَنِ ٱلۡجِبَالِ فَقُلۡ يَنسِفُهَا رَبِّي نَسۡفٗا ١٠٥
105. Dan mereka bertanya
kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan
menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya
·
Ayat
lain
ٱقۡتَرَبَتِ
ٱلسَّاعَةُ وَٱنشَقَّ ٱلۡقَمَرُ ١
1.
Telah dekat
datangnya saat itu dan telah terbelah bulan
3.
Penafsiran QS. Al A’raff [7] : 187
يَسَۡٔلُونَكَ
عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرۡسَىٰهَا= mereka bertanya
bertanya kepadamu tentang kehancuran alam ini (hari kiamat), kapan terjadi?
Mereka bertanya tentang kapan kiamat akan terjadi. Mereka yang
bertanya ini adalah orang-orang Quraisy, mengingat bahwa surat ini merupakan
surat makkiyah dan di Mekkah tidak ada orang Yahudi. Mereka bertanya tentang
hari kiamat, karena mereka yakin tidak akan terjadi.
قُلۡ
إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّيۖ= “Katakanlah, yang
mengetahui kejadiannya hanyalah Tuhanku.”
لَا
يُجَلِّيهَا لِوَقۡتِهَآ إِلَّا هُوَۚ = Tidak seorangpun kapn
waktu yang telah ditentukan disisi Allah melainkan Allah sendiri.
Tidak ada yang mampu menyingkap tabir yang menyembunyikan kiamat
dan tidak ada yang mampu menjelaskan kapan waktu yang telah ditetapkan batasnya
selain Allah sendiri. Allah tidak menjelaskan hal itu kepada seseorang makhluk,
walaupun makailat yang dekat kepada-Nya atau Nabi saw.yang diutus-Nya.
ثَقُلَتۡ
فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ = Kiamat merupakan
peristiwa yang sangat berat atau dahsyat bagi penghuni langit dan bumi.
Sangat berat sekali urusan hari kiamat, biak bagi malaikat, manusia
maupun jin, baik dilangit maupun dibumi. Karena Allah menjelaskan kepada mereka
keadaan huru-haranya, tetapi tidak menerangkan masa terjadinya. Mereka semua dalanm
ketakutan menanti terjadinya kiamat dam mereka tidak mengetahui kapan
terjadinya.
لَا
تَأۡتِيكُمۡ إِلَّا بَغۡتَةٗۗ = Kiamat tidak datang
kepadamu kecuali dengan cara yang tiba-tiba, saat kamu tidak menyadarinya.
Kiamat itu datang dengan tiba-tiba dan kamu dalam keadaan tidak sadar,
dengan tidak didahului tanda-tanda apapun pada saat kamu asyik dengan
kenikmatan dunia.
يَسَۡٔلُونَكَ
كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنۡهَاۖ = Mereka bertanya kepadamu, seolah-olah kamu akan mendesak
Tuhan supaya menjelaskan kepadamu.
Mereka mendesak kamu berulang kali memninta kepada Allah agar
menerangkan tentang kiamat.
قُلۡ
إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ ٱللَّهِ =
katakanlah : “hanya Allah sendirilah yang hanya mengetahuinya”.
Hai Muhammad, katakan kepada mereka bahwa yang mengetahui masalah
kiamat hanyalah Allah, tuhan yang mengetahui alam yang Ghaib dan alam yang
nyata. Jawaban ini di ulangi karena pertanyaannya juga di ulang-ulang, selai
untuk menegaskan bahwa mustahil mereka mengetahui kapan terjadinya kiamat.
وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ = akan tetapi
kebanyakan manusia
Kebanyakan manusia tidak mengetahui rahasia
yang disembunyikan Tuhan, seandainya mereka mengetahui, tentu kacaulah
undang-undang (Hukum) alam dan rusaklah kemaslahtan dunia. Demikian pula allah
menyembunyikan malam lailatul qodar. Dan saat ijabah (Do’a manusia pada malam
itu dikabulkan), karena ada hikmah-hikmah yang allah sendiri yang
mengetahuinya. Menurut lahiriyah ayat ini, Nabi SAW.
انما اجلكم فيمن مضى
قبلكم من الامم من صلاة العصرالئ غروب الشمس
“Sesungguhnya
ajalmu beserta orang-orang yang telah berlalu sebelummu adalah dari sembahyang
ashar hingga terbenam matahari”.
Kiamat itu
mempunyai beberapa tanda (Indikator), ada yang kecil da nada yang besar yang
dijelaskan oleh sunnah.
Jadi dalam
ayat-ayat tersebut, tuhan menunjuki manusia yang hidup pada masa al-quran
diturunkan dan pada masa surat ini diturunkan untuk menyelidiki keadaan alam,
dan memikirkan tentang dekatnya ajal. Dalam ayat ini, Tuhan menunjuki kita
untuk memikirkan urusan kiamat yang akan menjadi ajal bagi semua manusia.
Selain itu, dalam ayat ini tuhan menerangkan saat ( kiamat ) yang umum,
sebagaimana ayat yang telah lalu tuhan menerangkan saat yang khusus.
قُل
لَّآ أَمۡلِكُ لِنَفۡسِي نَفۡعٗا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ = Katakanlah : “Aku tidak
bisa memiliki kemanfaatan untuk diriku dan menolak kemudaratan dari diriku,
kecuali apa yang dikehendaki Allah.
Katakanlah, wahai
rassul Muhammad, kepada manusia: Aku ini seorang manusia yang ditugasi membawa
risalah (wahyu) dan dipercayai melaksanakan amanat. Aku tidak mempunyai
kemampuan mendatangkan kemanfaatan atau menolak kemudartan, baik untuk diriku
ataupun oran lain, melainkan apa yang dikehendaki oleh Allah. Jika Allah
menghendaki supaya allah mendatangkan kemanfaatan barulah aku akan mendatangkannya
dengan melaksanakan sebab-sebab yang bisa mewujudkan kemanfaatan itu. Apabila
allah menghendaki atau dapat menolak suatu kemudaratan, barulah aku dapat
menolaknya, dengan memudahkan sebab-sebabnya untuk itu.
وَلَوۡ
كُنتُ أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ لَٱسۡتَكۡثَرۡتُ مِنَ ٱلۡخَيۡرِ وَمَا مَسَّنِيَ ٱلسُّوٓءُۚ = Seandainya aku
mengetahui hal yang gaib, tentulah aku memperbanyak kebajikan dan aku tidak
akan disentuh oleh sesuatu yang tidak aku sukai (kemudaratan).
Kata Muhammad lagi,
Aku tidak memiliki sesuatu diriku dan aku tidak mengetahui hal yang goib. Hanya
Allah sendiri yang mengetahui hal yang gaib itu. karenaNya, bagaimana kamu
bertanya kepadaku tentang kapan hari kiamat itu terjadi. Seandainya aku mengetahui
hal yang gaib, tentulah aku memperbaiki kebajikan, baik dengan harta ataupun
yang lain, dan tentulah aku tidak pernah
ditimpa kesukaran. Padahal kenyataannya tidaklah demikian.
Kata Ibn Jarir: “
Makna firman ini adalah, ‘Sekiranya aku mengetahui barang yang gaib, tentulah aku mempersiapkan segala
sesuatu untuk musim kemarau ketika
untuk musim hujan (Subur) dan untuk masa
mahal (Semua harga barang mahal) Ketika masih masa murah atau harga barang
murah.
Ibn katsir
menyatakan, Allah menyuruh para nabi untuk menyerahkan segala urusan kepadanya
dan mengabarkan bahwa nabi tidak mengetahui barang yang gaib yang akan terjadi
pada masa mendatang, kecuali yang telah diberitahukan oeh Allah.
إِنۡ
أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٞ وَبَشِيرٞ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ = Aku tiada lain adalah
pemberi kabar yang memberikan ancaman dan kabar yang menggembirakan bagi
orang-orang yang beriman.
Tidak ada sesuatu
keistimewaan bagiku (Nabi SAW) dibandingkan manusia-manusia yang lain yang ada
padaku aadalah tugas menyampaikaan perintah allah dengan Indzar (pemberi
peringatan) dan tabsyir ( pemberi kabar gembira), keduanya aku tujukan kepada
semua umat. Ringkasnya, para rasul itu adalah makhluk allah yang dimuliakan.
Mereka tidak menyekutukan allah dan tidak mengetahui segala ilmunya. Mereka itu
hanyalah Rasul yang menjadi panutan (Teladan) bagi hamba didunia.
Jadi dalam
ayat-ayat tersebut menyuruh Muhammad Rasullnya supaya menerangkan kepada para
penanya bahwa yang mengetahui kapan kiamat terjadi hanya allah dalam ayat ini
tuhan mengemukakan suatu sendi agama yang pokok yang menjelaskan hakikat
kerosulan dan membedakan antara kerosulan dan ketuhanan.[3]
Penafsiran QS. Al-A’raff [7]:187-188 dalam buku “Terjemah Tafsir Al-Maragi” sebagai
berikut
4.
Hukum dan Hikmah QS. Al A’raff [7] : 187
a.
Hukum
Dari penjelasan
ayat ini, maka kita wajib meyakini akan adanya hari akhir yang pasti akan
datang. Dan Allah lah Dzat yang mengetahui kapan hari akhir itu akan datang.
Kita sebagai manusia biasa tentunya tidak boleh mendahului kehendaknya dengan
mengira-ira kapan datangnya hari akhir itu.
b.
Hikmah
Dari uraian
penafsiran QS. Al-A’raff[7]: 187 tentang kehancuran total alam semesta, dapat
kita petik hikmah bahwa kita tidak diperbolehkan meragukan kekuasaan Nya dan
mendahului Nya. Karena Allah adalah Dzat yang maha mengetahui. Tidak ada selain
Allah yang mengetahui akan kapan datangnya hari Kiamat. Serta dapat mempertebal
Iman kita.
C.
PENUTUP
Semoga makalah yang serba terbatas
ini bisa bermanfaat bagi kita semua, barokah ilmunya Amiinnn, kritik dan saran
dari teman-teman semua kita tampung dan
kami sangat butuhkan guna bisa pengembangan yang lebih baik dan jauh
lebih baik dari sebelumnya, Terimakasih
[1] Bachtiar Surin,
TERJEMAH DAN TAFSIR AL-QUR’AN HURUF ARAB DAN LATIN, Jakrta: Litbang
Agama, 1978, hlm
[2]
Jalaluddin
As-Suyuti,SEBAB TURUNNYA AYAT AL-QUR’AN , Jakarta: Darut Taqwa cet. 1,
2008, hlm.248
[3] Teungku
Muhammad Hasbi Ash-Sidqhi Dedeieqy, Tafsir Al-Qur’anul Majid An-nur 2,
Semarang: PT PUSTAKA RIZKI PUTRA, 2000, hlm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar