Nama :
M. Zidni Ilma
NIM :
1401016077
Fak/Jur :
FDK/BPI-C
Ceramah Tentang Pendapat Pacaran
Assalamu’alaikum
Warrahmatullaahi Wabarakatuh
الْحَمْدُ لله
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا
وَالدِّيْنِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْمُرْسَلِيْنَ،
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، وَبَعْدُ
Segala
puji bagi Allah, kepada-Nya kita meminta pertolongan atas urusan-urusan duniawi
dan agama, teriring doa serta keselamatan semoga tercurah atas Rasul yang
termulia, ialah Nabi kita – shallallahu ‘alaihi wa salam- dan keluarganya, para sahabat, para tabi’in,
dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.
Pacaran. Apa
sebenarnya pacaran itu? Setujukah kalian dengan pacaran? Jangan dulu dijawab
sebelum kalian mendengar ceramah yang saya sampaikan.
Perdebatan
pacaran masih saja terus terjadi disemua kalangan, baik secara tingkat ekonomi,
tingkat pendidikan, maupun masyarakat pada umumnya.
Perlu kita
ketahui, bahwa pacaran itu tidak selamanya baik ataupun buruk. Menurut saya
pribadi, pacaran itu adalah suatu status dari sebuah hubungan antar insan
manusia yang didalamnya telah ada suatu komitmen atau tujuan bersama yang kelak
harus bisa terwujud dan dijalani bersama. Pengertian pacaran itu bias disetujui
manakala memang itu yang saat ini benar benar dilakukan oleh insan manusia
sebgai perwujudan perasaan mereka kepada lawan jenisnya.
Pacaran itu
wujud cinta, cinta itu adalah tali kasih
silaturahmi, dan salah jika seorang yang menjalani hubungan dan dia merasakan terluka karena dikecewakan berkata bahwa
cinta itu salah dan buta. Karena
cinta itu relatif, tergantung siapa yang menjalaninya. Konsekuensinya, ketika
kita berani menjalin hubungan untuk kebahagiaan maka kitapun
harus mau menerima perasaan sedih imbas dari cinta yang salah dalam
perlakuannya.
Ada yang mengatakan lebih baik menjalin cinta tanpa status dari
pada menjalin status tanpa cinta, tapi suatu saat status itu akan kita perlukan
karena untuk mewujudkan cinta yang halal atas ajaran agama, bukan pacaran yang
melewati batas, dan sering kalangan orang mengatakan cinta itu buta, padahal
yang buta itu orang yang menjalaninya.
Pendapat positif pacaran bisa terwujud jika kita menggunakan dalil
silaturahmi, yang berbunyi :
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ وَخَلَقَ
مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالٗا كَثِيرٗا وَنِسَآءٗۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ
ٱلَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبٗا
١
Artinya:
“Hai
sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya
Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu” (QS. An Nisaa : 1).
Dan
rasa ketidak setujuan sesorang terhadap pacaran bisa terjadi bila dia menggunakan dalil berikut
ini :
وَلَا
تَقْرَبُوا الزِّنَىٰ
Artinya:
“Janganlah
kalian dekati zina.” (QS. Al Isra': 32)
Setelah
membaca kedua ayat ini, sebenarnya semua pendapat orang tentang pacaran itu
tidak sepenuhnya
salah maupun benar. Karena istilah pacaran sendiri tidak disebutkan dalam Al
Qur’an. Untuk lebih baiknya kita lakukan sewajarnya dengan berpegang dua ayat
ini setidaknya kita bisa memilah maupun memilih mana yang baik dan yang benar
mana yang harus kita lakukan dan mana yang tidak. Boleh-boleh saja kita pacaran asal kan tahu dan
memahami batasan-batasannya. Tetap menjaga aqidah, syari’ah, dan akhlak kita.
Dengan harapan tidak akan terjadi hal-hal yang diinginkan ketika kita
berpacaran maupun hanya sekedar teman dekat dengan lawan jenis kita.
Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf
bila banyak hal yang saya ucapkan kurang berkenan dihati anda sekalian. Semoga
kedepannya akan jauh lebih baik, kita lebih sadar dan paham akan ajaran agama
kita yaitu agama islam. Dan semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita
menunjukan kita kejalan yang benar dan ridhainya, serta kita semua selalu dalam
perlindungannya. Amin Amin Amin Ya Rabbal’aalamiin.
Wabillahi taufik Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar