I.
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan
anak ada dua proses yang beroprasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan
“perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara
interdepensi, artinya saling bergantung satu sama lain. kedua proses ini tidak
bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendirui,
akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Studi tentang
perkembangan manusia merupakan usaha yang terus berlangsung dan berkembang,
seiring dengan perkembangannya. Studi tentang perkembangan manusia telah
menjadi sebuah disiplin ilmu dengan tujuan untuk memahami lebih dalam tentang
apa dan bagaimana proses perkembangan manusia baik secara kuantitatif maupun
secara kualitatif.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa Definisi Psikologi dan Psikologi Perkembangan ?
B.
Bagaimana Perkembangan, Pertumbuhan, Kematangan ?
C.
Bagaiamana Peran Psikologi dan Psikologi Perkembangan ?
D.
Apa Saja Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan ?
E.
Apa Manfaat dan Tujuan Psikologi Perkembangan ?
III.
PEMBAHASAN
A.
Definisi Psikologi dan Psikologi Perkembangan
Secara etimologis, “ psikologi” berasal dari bahasa
Yunani Psyche yang berarti “jiwa” dan
logos yang artinya “ilmu” atau “ilmu pengetahuan”. Dengan demikian “psikologi”
dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa atau secara singkat bisa
disinonimkan dengan istilah ilmu jiwa. Hanya saja dalam perkembangannya lebih
lanjut psikologi tidak menjadikan “jiwa” sebagai objek kajian, mungkin lebih
tepat dikatakan sebagai mengkaji gejala-gejala kejiwaan yang muncul dalam
tingkah laku manusia. Mengapa demikian ? karena jiwa dipandang sebagai sesuatu
yang bersifat abstrak, manusia tidak dapat dengan pasti mengetahui jiwa secara
objektif, yang nampak hanya gejala kejiwaan yang termanifestasikan dalam
tingkah laku.
Dari uraian singkat diatas, dapat di simpulkan bahwa
psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari penghayatan dan tingkah laku
manusia yang normal, dewasa dan berbudaya. Yang dimaksud dengan penghayatan
disini adalah sekumpulan gejala-gejala, berupa pengamatan, tanggapan, kenangan,
perasaan yang bersangkut paut kepada sesama dan saling berkaitan. Untuk itu
gejala psikis dapat diartikan sebagai kejadian rohani yang menunjukkan
manifestasi apa yang terjadi.
Sedangakan psikologi perkembangan menurut Linda L,
Psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan
perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia yang biasanya
dimulai dari sejak terbentuknya makhluk itu mulai pembuahan hingga mejelang
mati. Richard M merumuskan psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologi sepanjang hidup.[1]
B.
Hakikat Perkembangan, Pertumbuhan, Kematangan
Para ahli psikologi membedakan antara pengertian
“pertumbuhan” dan “perkembangan”. Istilah pertumbuhan diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif
menyangkut aspek-aspek jasmaniah atau perubahan-perubahan yang terjadi pada
organ tubuh dan struktur fisik, seperti pertambahan tinggi badan seorang anak.
Pertumbuhan hanya terjadi sekali saja dan tidak dapat diulang kembali. Sedangkan istilah perkembangan khusus
diartikan sebagai perubahan yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia,
seperti perubahan-perubahan yang berkaitan dengan aspek-aspek pengetahuan ,
sifat sosial, moral, keyakinan agama, kecerdasan dan sebagainya. Dengan
demikian pertumbuhan itu dapat diukur sedangakan perkembangan hanya dapat diamati melalui perubahan-perubahan
bentuk tingkah laku.
Kemasakan psikologis atau yang sering disebut kematangan
berarti kedewasaan dan kemasakan fisiologis berarti berfungsinya organ-organ
tubuh secara optimal. Bila kemasakan fisiologis dapat dicapai (hampir) tanpa proses belajar, maka
kematangan harus dicapai dengan proses belajar.[2]
C.
Peran Psikologi Perkembangan
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa,
karakter, tingkah laku manusia dalam segala aktivitasnya, manusia yang individu
maupun berkelompok. Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari
mengenai segala bentuk prubahan tingkah laku manusia dalam segala aktivitasnya
yang cenderung menyertai pertumbuhannya. Peranan psikologi dalam pendidikan
sangat berkaitan karena untuk memudahkan guru mengetahui, memahami dan mengenal
karakter siswa, supaya guru tersebut dapat menyesuaikan dirinya untuk mendidik
siswa tersebut.
Peranan Psikologi Perkembangan dalam dunia
Pendidikan.
a)
Peserta didik memiliki berbagai potensi
masing-masing.
b)
Peserta didik adalah individu yang sedang
tumbuh dan berkembang.
c)
Peserta didik merupakan makhluk yang aktif,
kreatif dan inovatif.
d)
Peserta didik mempunyai sifat-sifat yang unik
dalam dirinya.
Mendidik Ditinjau dari Perspektif Perkembangan
Mendidik pada dasarnya adalah membantu atau mengarahkan perkembangan peserta
didik supaya segala potensi yang dimilikinya dapat berkembang secara optimal.
Potensi-potensi positif peserta didik memerlukan stimulus atau rangsangan dari
lingkungannya. Tanpa stimulus akan sulit untuk berubah potensi-potensinya menjadi
kemampuan yang diharapkan. Di sinilah kehadiran seorang pendidik diperlukan,
agar stimulus dapat membantu pendidik kepada peserta didik yang
benar-benar bermakna dan terarahkan. Maka pendidik diharuskan memahami lmu
psikologi perkembangan untuk menajalankan proses pembelajarannya dengan baik.[3]
D.
Ruang Lingkup Psikologi
Perkembangan
Psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan
perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang mencakup :
1.
Psikologi Anak (mencakup masa bayi)
Sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15
hari. Dalam perkembangan manusia, masa ini merupakan fase pemberhentian
(Plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan/perkembangan. Ciri-ciri
yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:
a)
Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh
periode perkembangan.
b)
Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup/
perkembangan janin.
c)
Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.
d)
Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan
lebih lanjut.
Dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun disebut
dengan masa bayi. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam
perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk
kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.
Setelah itu berlanjut dengan masa kanak-kanak. Awal masa
kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra
kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial
sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk
penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.
Kemudian akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah
berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam
menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa
intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di
sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson
menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana
anak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima tuntutan yang dapat timbul
dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah
kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk
bersekolah.
2.
Psikologi Puber dan Addolesensi (psikologi pemuda)
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena
mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja.
Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0.
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan
masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam
pada anak laki-laki. Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber,
yaitu:
a)
Perubahan besarnya tubuh.
b)
Perubahan proporsi tubuh.
c)
Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
d)
Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.
3.
Psikologi Orang Dewasa
Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa
kehidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur
21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur
60,0. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati.
Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan
masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan
emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan,
perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang
baru. Kemudian dilanjutkan dengan masa dewasa madya.
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh
sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada
masa ini antara lain:
a)
Masa dewasa madya merupakan periode
yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
b)
Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu
periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c)
Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia
madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti
(stagnasi).
d)
Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar
dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya
terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
4.
Psikologi Orang Tua.
Usia lanjut atau usia tua adalah periode penutup dalam
rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dri umur enam puluh tahun sampai
mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis
yang semakin menurun.[4]
E.
Manfaat dan Tujuan Mempelajari Psikologi Perkembangan
Banyak manfaat seseorang mempelajari psikologi
perkembangan dalam mendeskripsi, memahami serta meramalkan prilaku diri sendiri
maupun orang lain. Terutama akan terasa sangat perlu penguasaan ilmu ini bagi
seseoarang yang perlu penguasaan ilmu ini bagi seorang yang selalu mengadakan
komunikasi dengan orang lain.
Berikut adalah manfaat mempelajari
psikologi perkembangan antara lain:
a. Untuk memahami garis besar, pola umum
perkembangan, dan pertumbuhan anak pada tiap-tiap fasenya.
b. Dapat
munculkan sikap senang bergaul dengan orang lain terutama anak-anak, remaja
dengan penuh perhatian kepada mereka baik dalam lingkungan keluarga, sekolah
maupun masyarakat.
c. Dapat mengarahkan seseoarng untuk
berbuat dan beprilaku yang selaras dengan tingkat perkembangan orang lain.
d. Khususnya bagi pendidik dapat memahami
dan memberikan bimbingan kepada anak sesuai dengan taraf perkembangan anak
didiknya, sehingga proses pendidikan akan berjalan dengan sukses dalam mencapai
tujuannya.[5]
Dalam psikologi perkembangan juga
memiliki tiga tujuan yang sangat berguna.
a.
Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan
masyarakat dari mereka pada usia usia tertentu.seperti orang tua dapat
dibimbing dalam mengajari anak anak mereka yang masih kecil untuk menguasai
berbagai keterampilan.dengan pengertian bahwa masyarakat mengharapkan anak anak
menguasai keterampilan tersebut pada usia usia tertentu dan bahwa penyesuaian
diri mereka dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka berhasil melakukannya.
b.
Dalam member motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang
diharapkan dari mereka oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang
kehidupan mereka.dan akhirnya,menunjukkan kepada setiap individu tentang apa
yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau
sampai pada tingkatan perkembangan berikutnya.
c.
Penyesuaian diri kepada situasi baru selalu sulit dan selalu disertai
dengan bermacam macam tingkat ketegangan emosional,tetapi,sebagaian besar
kesulitan dan ketegangan ini dapat dihilankan kalau individu sadar akan apa
yang terjadi kemudian dan secara bertahap mempersiapkan diri.anak anak yang
menguasai keterampilan keterampilan social diperlukan untuk menghadapi kehidupan
social remaja yang baru,akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lawan
jenisnya bila menginjak dewasa akan
lebih mudah melewatkan masa peralihan kemasa pertengahan.dan tidak terlampau
mengalami ketegangan kalau mereka secara bertahap menciptakan kegiatan kegiatan
waktu sengang dengan berkurangnya tangung jawab sebagai orang tua.[6]
IV.
KESIMPULAN
Psikologi
perkembangan adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang
mempengaruhinya.
Dalam psikologi perkembangan
terdapat ruang lingkup atau objek yang dipelajari, yaitu meliputi perkembangan
manusia dari masa dalam kandungan, anak bayi, anak kecil, anak sekolah, masa
fueral, masa pra remaja, dan masa remaja serta masa dewasa. Atau dapat
dikatakan bahwa ruang lingkup psikologi perkembangan mencakup proses perubahan
jiwa dan pertumbuhan jasmani manusia dari konsepsi sampai mati.
Manfaat mempelajari psikologi
perkembangan memang sangat besar, terutama bagi orangtua dan guru sehinga dapat
memberikan pendidikan yang tepat sesuai dengan pola-pola dan tingkat-tingkat
perkembangan anak. Pengetahuan tentang psikologi perkembangan akan dapat
menimbulkan kesadaran terhadap diri sendiri, sehingga dapat melaksanakn
tugas-tugas perkembangan dengan baik.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami
buat, kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saran
daan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan
pengetahuan kita semua.
[3] http://www.kompasiana.com/makrusamin/pentingnya-psikologi-perkembangan-di-dunia-pendidikan_56fc84dc6d7e61d81241c4c8 diakses pada tanggal 14 Maret 09.10
[4] http://makalahs1.blogspot.co.id/2012/12/makalah-pengertan-dan-ruang-lingkup.html
diakses pada tanggal 14 Maret 10.06
[6] Hurlock,
Elizabeth B. Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan : (Penerbit:
Erlangga Terbit: Jakarta Tahun Terbit: 1998), hlm; 12